Baca Juga
Purwakarta.itorkeruh.com** Intensitas hujan yang turun di beberapa daerah, mulai menunjukan peningkatan sejak beberapa hari terakhir mengakibatkan bencana alam musiman. Seperti di Kabupaten Purwakarta, curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini mengakibatkan banjir dan pergerakan tanah.
Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika menuturkan, dari data yang diterima jajarannya hingga kini dilaporkan ada 7 bencana alam yang terjadi di wilayahnya. Masing-masing, bencana longsor, pergeseran tanah dan genangan air.
"Untuk longsor, terjadi di wilayah Kecamatan Bojong, Wanayasa dan Campaka. Untuk genangan air, itu di wilayah kota. Dan yang pergeseran tahan, itu di Kampung Cirangkong, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Tegalwaru,” ujar Anne saat meninjau langsung lokasi pergeseran tanah di Tegalwaru, Selasa (9/2).
Sebenaranya, menurut Anne, di pemkab telah mendapatkan rekomendasi assessment dari Badan Geologi tentang terjadinya pergeseran tanah. Dari hasil kajian, pergeseran tanah ini diakibatkan beberapa hal. Diantaranya, terjadinya alih fungsi tanah yang dulunya hutan dengan tanaman keras, sekarang menjadi menjadi kebun. Untuk itu, lanjut dia, pihaknya akan kembali mengajak masyarakat untuk menggalakan penanaman pohon keras di lokasi tersebut.
Terkait bantuan untuk korban bencana alam, khususnya mereka yang tertimpa pergerakan tanah, untuk jangka pendeknya berupa bantuan penyediaan bahan pokok. Termasuk, menyediakan posko pengungsian sementara.
Anne mengingatkan, di Purwakarta memang ada beberapa wilayah yang rawan bencana alam saat musim hujan. Longsor atau pergerakan tanah menjadi bencana alam yang paling diwaspadai.
Pihaknya pun telah memetakan wilayah yang rawan pergerakan tanah ini. Di wilayahnya sendiri, terdapat tiga jenis zona gerakan tanah. Yakni, zona hijau (kerentanan gerakan tanah rendah), Zona Kuning (kerentanan gerakan tanah sedang),serta Zona Mereh (kerentanan gerakan tanah tinggi).
Adapun 12 kecamatan yang dimaksud, sambung dia, antara lain Kecamatan Cibatu, Darangdan, Jatiluhur, Kiarapedes, Wanayasa, Pondoksalam, Pasawahan, Sukasari, Sukatani, Maniis, Tegalwaru, Plered dan Kecamatan Purwakarta kota.
Sedangkan untuk wilayah yang zona kuning atau kerentanan gerakan tanah sedang, itu berada di dua kecamatan. Yakni, Babakan Cikao dan Bojong. Kemudian, yang kategori sedang-rendah, itu di Kecamatan Campaka dan Bungursari.
Anne menambahkan, sejauh ini pihaknya telah menguatkan komunikasi dengan seluruh pihak terkait sebagai langkah antisipasi guna meminimalisasi dampak yang timbul dari bencana alam di pergantian musim ini. Termasuk, menyiagakan posko dan pasukan gabungan yang terdiri dari unsur TNI/Polri, BPBD, Tagana, serta relawan dari forum relawan penanggulangan bencana dan pramuka. (Mjn)